Kerajaan Chenla

Menurut
sumber Cina kerajaan Funan jatuh akibat terjadinya pemberontakan
Chenla. Mala-mula Chenla merupakan daerah vasal kerajaan Funan. Kerajaan
Chenla terletak di sebelah utara Funan, meliputi daerah-daerah Me¬kong
hilir dan tengah. (sekarang Camboja Utara dan Laos),
Bukti historis bahwa sebagai pendiri kerajaan Chenla disebut-sebut nama Bhawawarman
( 550 - 600 ) dan Mahendrawarman ( 600 - 611 ) ke duanya kakak beradik
dari kelompok militer. Mereka dikenal sebagai pemuja Siwa dan Indra.
Kebesaran
kerajaan Chenla mulai dilakukan dimasa pemerintahan Isanavarman, putera
dari Mahendrawarman yang kemudian mulai mempersatukan atau
menggabungkan Funan dan Chenla menjadi satu ( 627 ). Ia dikenal pula
sebagai seorang penakluk. Banyak kerajaan yang ditaklukannya. Pusat
pemerintahan terdapat di kota Isanapurat sebagai kota bandar di lembah
Sungai Mekong, Hanya dengan kerajaan Champa ia memelihara hubungan baik
bahkan ia telah mengawini puteri Champa. Berdasar berita Cina, Isanawarman memerintah sampai tahun 635. Adapun prasasti terakhir yang dikeluarkan bertarich tahun 628 / 629.
Pada
tahun 706, kerajaan Chenla dipecah menjadi 2 bagian yakni Chenla
selatan dan Chenla utara. Mengenai sejarah Chenla Utara dapat diketahui
dari berita-berita Tionghoa atau Cina. Nama yang dipakai untuk Chenla
adalah Wen-Tan. Daerahnya sampai di Junnan Penduduknya terdiri dari
bangsa Thai. Kerajaan itu juga menyelenggarakan atau menjalin hubungan
perdagangan dengan Cina. Berturut-turut dilaporkan tentang kedatangan
duta-dutanya di istana kaisar di Cina. Sumber-sumber yang menceritakan
tentang sejarah Chenla Utara sangat sedikit sekali.
Sementara itu di Chenla Selatan, sepeninggal Jayawarman I
terjadi perebutan supremasi antara dinasti Aninditapura, Nyadhapura dan
Sambhupura. Permusuhan itu akhirnya dapat diselesaikan dengan jalan
perkawinan politik, hingga Chenla Selatan dapat bersatu kenibali. Adapun
yang dapat dianggap mempersatukan keutuihan Chenla Solatan adalah
Sambuwarman Pusat pemerintahan terdapat di Armker-Boraio
Selanjutnya
raja-raja yang memerintah sampai akhir abad 10 sangat sedikit sekali
yang diketahui. Sejarahnya diketahui hanya menceritakan tentang
hasil-hasil seni bangunan, bukan kejadian yang berbau politik.
Raja-raja yang memerintah adalah
1. Suryawarman I
Putra
dari raja Tambralinga. Pernah melakukan ekspansi ke lembah sungai
Menan. Menurut prasasti Lephuri, kekuasaannya meliputi kerajaan Doarwati
dan Kerajaan Tambralinga. Peninggalanya yang terpenting adalah sebuah
candi yaitu Phimeanakus dan Ta Keo.
2. Suryawarman II
Raja
ini juga membuka hubungan diplomatik dengan Cina. Berkali-kali ia
mengirim duta-dutanya ke Cina. Peninggalannya adalah bangunan suci yang
terkenal adalah Angkor Wat
3. Jayawarman VII
Kekuasaannya
meliputi daerah Champa ke utara sampai wilayah di Say-Fong (Viantine).
Peninggalannya adalah sebuah monumen Bayon, yang merupakan kuil Budha
yang berbentuk Piramid.
4. Indrawarman III
Dalam pemerintahannya agama Budha Therawada cepat sekali dalam berkembang dan menjadi agama rakyat.
Keruntuhan
kerajaan Angkor juga dipercepat oleh lamanya peperangan yang dilakukan
dalam menghadapi bangsa Thai ( 1350-1431 ). Selain mnghadapi dari bangsa
Thai, kerajaan Cambodia itu juga menghadapi ancaman dari Champa. Selain
itu juga karena adanya perpindahan ibukota kerjaan yang dilakukan oleh
putra mahkota Cambodia yaitu Ponha Yatt.
Dari Berbagai sumber
0 Komentar Untuk "Kerajaan Chenla"
Post a Comment
Catatan :
~ Usahakan Komentar Yang Sopan / Tidak Menyinggung
~ Tidak Mengandung Kata kasar
~ Tidak Berbau porno Atau sara
~ Boleh Berupa Kritik Atau Saran
~ Komentar Sesuai Artikel Di Atas
~ Diharapkan Untuk Tidak menulis Link Hidup / Aktif