Proses Masuknya Pengaruh Cina ke Asia Tenggara
Sejarah Asia Tenggara
didominasi oleh pengaruh-pengaruh kultural India, Cina, Timur Tengah
dan Eropa. Pengaruh Cina di Asia Tenggara mulai nampak melalui dalam
bidang perdagangan. Salah satu bukti yang nampak adalah dari hasil
kerajinan atau industri yang terbuat dari bahan perunggu, di masa
dinasti Shang, Mereka sebagai pedagang dan penakluk. Pengaruh mereka
yang kuat karena negara itu bertapal batas dengan wilayah Vietnam
Modern dan Laos, juga Burma dan Siam.
Sudah sejak Jaman Kuno pengaruh Cina dan Hindu terasa di kawasan Asia Tenggara. Antara Cina dan Hindu saling berebut pengaruh di wilayah Annam dan Cochin China dalam memperebutkan supremasinya. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan pengaruh-pengaruh Cina dan Hindu terhadap daerah-daerah tersebut bukan berarti bahwa kebudayaan-kebudayaan setempat dilenyapkan. Anasir-anasir kebudayaan asli berasimilasi dengan anasir-anasir asing, hal itu tampak dari hasil kebudayaan khususnya hasil-hasil kesenian dan arsitektur.
Kontak antara negara-negara di Asia tenggara dengan Cina dan Hindu nampak dalam hubungan perdagangan. Mereka saling mengunjungi pelabuhan masing-masing. Jauh sebelum tampak gejala-gejala pengaruh India, di Asia Tenggara rupanya sudah ada koloni-koloni kecil perdagangan India di bandar-bandar Asia Tenggara, Sebaliknya demikian pula dengan bandar-bandar di India, terdapat koloni-koloni perdagangan Indonesia baik di Benggala maupun di pantai Coromandel (ke dua belah pihak aktif).
Setelah hubungan dagang itu berjalan lama sekali kemudian tampak perubahan yang besar di Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan mulai timbul, agama, kesenian serta adat istiadat Hindu dianutnya, bahasa Sansekerta dipakai sebagai bahasa suci. Kerajaan-kerajaan baru itu tumbuh di sekitar tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh pelaut-pelaut India pada masa yang silam. Perubahan itu disebab kan oleh kedatangan para brahmana dan pujangga yang berkewajiban menyebarkan kebudayaan Hindu.
Sudah sejak Jaman Kuno pengaruh Cina dan Hindu terasa di kawasan Asia Tenggara. Antara Cina dan Hindu saling berebut pengaruh di wilayah Annam dan Cochin China dalam memperebutkan supremasinya. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan pengaruh-pengaruh Cina dan Hindu terhadap daerah-daerah tersebut bukan berarti bahwa kebudayaan-kebudayaan setempat dilenyapkan. Anasir-anasir kebudayaan asli berasimilasi dengan anasir-anasir asing, hal itu tampak dari hasil kebudayaan khususnya hasil-hasil kesenian dan arsitektur.
Kontak antara negara-negara di Asia tenggara dengan Cina dan Hindu nampak dalam hubungan perdagangan. Mereka saling mengunjungi pelabuhan masing-masing. Jauh sebelum tampak gejala-gejala pengaruh India, di Asia Tenggara rupanya sudah ada koloni-koloni kecil perdagangan India di bandar-bandar Asia Tenggara, Sebaliknya demikian pula dengan bandar-bandar di India, terdapat koloni-koloni perdagangan Indonesia baik di Benggala maupun di pantai Coromandel (ke dua belah pihak aktif).
Setelah hubungan dagang itu berjalan lama sekali kemudian tampak perubahan yang besar di Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan mulai timbul, agama, kesenian serta adat istiadat Hindu dianutnya, bahasa Sansekerta dipakai sebagai bahasa suci. Kerajaan-kerajaan baru itu tumbuh di sekitar tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh pelaut-pelaut India pada masa yang silam. Perubahan itu disebab kan oleh kedatangan para brahmana dan pujangga yang berkewajiban menyebarkan kebudayaan Hindu.
Dari berbagai sumber
0 Komentar Untuk "Proses Masuknya Pengaruh Cina ke Asia Tenggara"
Post a Comment
Catatan :
~ Usahakan Komentar Yang Sopan / Tidak Menyinggung
~ Tidak Mengandung Kata kasar
~ Tidak Berbau porno Atau sara
~ Boleh Berupa Kritik Atau Saran
~ Komentar Sesuai Artikel Di Atas
~ Diharapkan Untuk Tidak menulis Link Hidup / Aktif